Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Nativisme dan Empirisme Dalam Islam

Nativisme dan Empirisme Dalam Kacamata Islam ‘Alaa lan tanaalul ilma illa bisittatin, saunbiika ana tafsilihaa bibayaanin: dzakain, wa hirshin, washtibarin, wabulghotin, wairsyadilustadzi wathuulizzaman’ Ali RA ‘Ingatlah kita tidak akan bisa mendapatkan ilmu kecuali dengan enam syarat: (1) Kecedasan, (2) Kesungguhan, (3) Kesabaran, (4) Bekal, (5) Keberadaan Seorang Guru dan (6) Waktu yang cukup’ Kata-kata mutiara Ali RA                         Dalam banyak literatur pendidikan perbincangan tentang teori pembelajaran disebukan dua kutub besar aliran pemikiran. Kutub satu mengatakan bahwa pembelajaran akan sangat dipengaruhi oleh bawaan dasar seorang anak sejak lahir, dengan nama teori nativisme. Kutub satunya mengatakan bahwa pendidikan itu akan berhasil atas peran aspek di luar potensi dasar seorang anak yang ada sejak lahir, yakni peran lingkungan dengan teorinya bernama empirisme.             Perdebatan dua kutub ekstrim ini akhirnya disatukan oleh

Asmaul Husna dan Multiple Intelligences Telaah Alhamid, Almatin dan Al'adzim

Sifat-sifat Allah swt yang sering kita kenal dengan istilah Asmaul Husan (nama-nama yang baik) sangat menarik untuk dikaitkan dengan potensi kecerdasan pada manusia. Nama-nama "Al-Hamid, Al-Matin dan Al'adzim" dalam makalah ini akan diurai secara memadai untuk kemudian coba dikaitkan dengan  multiple intelligences . Multiple intelligences  sendiri adalah teori yang menyatakan bahwa kecerdasan meliputi delapan kemampuan intelektual. Teori tersebut didasarkan pada pemikiran bahwa kemampuan intelektual yang diukur melalui tes IQ sangatlah terbatas karena tes IQ hanya menekan pada kemampuan logika (matematika) dan bahasa (Gardner, 2003). Setiap orang mempunyai cara yang unik untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. Kecerdasan bukan hanya dilihat dari nilai yang diperoleh seseorang, tapi kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat suatu masalah, lalu menyelesaikan masalah tersebut atau membuat sesuatu yang dapat berguna bagi orang lain. Alhamid (M

MEDIA DALAM PENGEMBANGAN KOGNITIF

ABSTRAKSI Media dalam pengembangan kognitif merupakan satu konsep yang berisi tentang pemanfaatan media dalam mengembangkan kognitif ketika melakukan proses pembelajaran. Dalam tulisan ini, akan dibahas turunan “media dalam pengembangan kognitif” berupa; tujuan dan fungsi, karakteristik, syarat-syarat dan macam-macamnya. Deskripsi empat turunan itu akan melahirkan pemahaman yang memadai untuk menjelaskan posisi sekaligus kekuatan media dalam mengembangkan potensi kognitif anak didik. Selain itu akan memudahkan eksperimentasi di lapangan, karena keberadaan media akan dipandu mengarah pada tujuan pengembangan kognitif. Dari tulisan ini diharapkan lahir sikap kehati-hatian dalam memilih media yang tepat dalam mengembengkan kognitif anak didik. Sekaligus menghindarkan para pendidik dari menggunakan media yang keliru bahkan salah media hingga menghambat pengembangan kognitif yang diinginkan.  Kata kunci : Media, Pengembangan Kognitif Pendahuluan Dalam buku “Pengambangan Kognit

Pendidikan Itu Penting Jangan diremehkan

Pendidikan itu penting, tapi tidak sedikit pula yang berfikir bahwa pendidikan itu tidak penting. Hati-hati jangan meremehkan pendidikan, kecuali bagi yang tinggal di pedesaan ataupun daerah terpencil, mereka menganggap pendidikan itu tidak penting. Bagi mereka, lebih baik bekerja daripada sekolah. Alasan utamanya sudah pasti bisa ditebak, karena jika bekerja mereka bisa mendapatkan uang, sedangkan sekolah hanyabuang-buang uang saja. Di tambah lagi dengan kondisi saat ini yang sangat susah mencari pekerjaan. Maka dari itu, sekarang saya akan membahas tentang pentingnya pendidikan. Lewat media ini saya ingin menyemai semua yang berkaitan dengan pendidikan. Tidak akan membedakan karena suku, agama, ras, kampung dan kota bahkan luar negara. Dalam dunia yang terlipat dalam dokumen digital, mengenal, mengenalkan diri dan dikenal oleh orang lailn menjadi biasa, asal bermanfaat dan bermartabat untuk pendidikan paripurna. Semoga bermanfaat. Best Regard Erfi Fitri Susari